FAKTOR PENYEBAB PESERTA DIDIK LUPA TERHADAP
MATERI PELAJARAN YANG TELAH DIAJARKAN OLEH GURU
DI SMA KARTIKA
I-5 PADANG
Oleh:
Mira Seplita Sari
Bimbingan
dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat, miraseplita92@gmail.com
ABSTRACT
The
background of this research because of there are many students forget for the
lesson of material that teached by teacher. Then the purpose of this research
is to describe the couse of factor the student forget to the lesson of material
that teached by teacher. It see from the changes of their attitude and
interest, the changes of the environment situation learns of students, pressure
on existing subject material, and thy are not use the material that given by
teacher. This research is Descriptive Cuantitative research with population all
of student in Senior High School Kartika I-5 Padang, it is amount 1118
students. Sampling used Stratified Random Sampling the number 92 students. The
instrument used is questionnaire. Data of analisis used percentage formula and
determination of the interval using formulation of criterion sturgess. Based on
the research result, the factor changes in attitudes and interests serve the
cause of forgetting by 2% students. The factor changes of the environment
situation learns serve the cause of forgetting by 1,1% students. The factor of
the pressure on existing subject material serve the cause of forgetting by 1%
students and the factor that student are not used the material lesson serve the
cause of forgetting by 5% students.
Key words: the
cause of forget factor.
Pendahuluan
Selama proses belajar mengajar, peserta
didik menyimpan segala informasi atau materi pelajaran yang diajarkan oleh guru
di dalam ingatan agar nantinya dapat dipergunakan kembali setelah kegiatan
belajar di sekolah berakhir, seperti pada saat belajar atau mengerjakan tugas
di rumah, peserta didik akan menggali kembali ingatannya mengenai materi
pelajaran yang telah diajarkan di sekolah agar menyelesaikan tugasnya di rumah
ataupun pada saat ujian. Menggali kembali ingatan tidak menutup kemungkinan
peserta didik mengalami kesulitan untuk mengingat materi pelajaran yang telah
diajarkan tersebut. Peristiwa yang dialami oleh peserta didik ini dapat
dikatakan sebagai peristiwa lupa dalam belajar. Menurut Syah (2009:170) lupa
merupakan peristiwa hilangnya kemampuan untuk menyebutkan atau memproduksi
kembali apa yang sebelumnya telah dipelajari.
Berdasarkan pengalaman sehari-hari, ada
kesan seakan-akan apa yang dialami dan dipelajari tidak seluruhnya tersimpan
dalam akal manusia. Sering terjadi apa yang telah dipelajari dengan tekun
justru sukar diingat kembali dan mudah dilupakan.
Peristiwa lupa dalam belajar ini dapat
terjadi dikarenakan berbagai faktor. Menurut Syah (2009:170-173) faktor
penyebab lupa tersebut, yaitu:
1.
Gangguan
konflik antara item-item informasi atau materi yang ada dalam sistem memori
peserta didik.
2.
Adanya
tekanan terhadap materi yang telah ada baik sengaja ataupun tidak. Penekanan
ini terjadi karena beberapa kemungkinan, yaitu:
a.
Karena
materi yang diterima peserta didik kurang menyenangkan, sehingga peserta didik
dengan sengaja menekannya hingga ke alam ketidaksadaran.
b.
Karena
materi yang baru secara otomatis menekan materi yang telah ada, jadi sama
dengan fenomena retroaktif.
c.
Karena
materi yang akan diingat kembali ditekan ke alam bawah sadar dengan sendirinya
karena tidak pernah digunakan.
3.
Perubahan
situasi lingkungan antara waktu belajar dengan waktu mengingat kembali.
4.
Perubahan
sikap dan minat terhadap proses situasi belajar tertentu.
5.
Materi
pelajaran yang telah dikuasai tidak pernah digunakan atau dihafal oleh peserta
didik.
6.
Perubahan
syaraf otak.
Pada
saat peneliti melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling
(PPLBK) Kependidikan dan Sekolah, Sekitar 10 orang peserta didik juga
mengatakan bahwa peserta didik mudah lupa dengan materi pelajaran yang telah
diajarkan oleh guru beberapa hari yang lalu. Bahkan materi pelajaran yang baru
dipelajari di sekolah, sulit diingat oleh peserta didik pada saat belajar di
rumah. Selain lupa terhadap materi pelajaran, peserta didik juga mudah lupa
terhadap pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru mata pelajaran, sehingga ada
peserta didik yang mengerjakan pekerjaan rumahnya di sekolah dengan menyalin
tugas atau pekerjaan rumah temannya.
Selain
itu, selama proses belajar mengajar di kelas terlihat bahwa situasi dan kondisi
belajar di kelas tidak kondusif. Ada peserta didik yang izin keluar kelas dan
duduk di kantin pada saat guru menerangkan materi pelajaran. Ada juga peserta
didik yang ribut dan berbicara saat belajar sehingga mengganggu konsentrasi
belajar peserta didik lainnya. Bahkan ada peserta didik yang bermain handphone saat guru menerangkan materi
pelajaran sehingga peserta didik tidak fokus terhadap materi pelajaran yang
diajarkan oleh guru. Situasi belajar yang tidak kondusif ini menyebabkan
peserta didik tidak begitu memahami materi pelajaran yang diajarkan oleh guru
sehingga pada saat mengerjakan tugas di rumah, peserta didik sulit mengingat
materi yang diajarkan tersebut. Ada guru yang menggunakan metode ceramah dan
tidak menggunakan media belajar yang menarik.
Berdasarkan
pengalaman dan fenomena yang peneliti temukan di atas, maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian mengenai “Faktor penyebab peserta didik lupa
terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru di SMA Kartika I-5
Padang”.
Adapun
batasan masalah dalam penelitian ini adalah 1) faktor penyebab peserta didik
lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru terkait dengan
sikap dan minat belajar peserta didik, 2) faktor penyebab peserta didik lupa
terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru terkait dengan
perubahan situasi lingkungan belajar peserta didik, 3) faktor penyebab peserta
didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru terkait
dengan tekanan terhadap materi pelajaran. 4) faktor penyebab peserta didik lupa
terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru terkait dengan tidak
digunakannya materi yang telah diajarkan.
Adapun
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan : 1) faktor penyebab
peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru
terkait dengan sikap dan minat belajar peserta didik. 2) faktor penyebab
peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru
terkait dengan perubahan situasi lingkungan belajar peserta didik, 3) faktor
penyebab peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan oleh
guru terkait dengan tekanan terhadap materi pelajaran, 4) faktor penyebab
peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru
terkait dengan tidak digunakannya materi yang telah diajarkan.
Adapun
rumusan masalah penelitian ini yaitu: “Faktor apa saja yang menyebabkan peserta
didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru di SMA
Kartika I-5 Padang?”.
Secara
sederhana, Gulo dan Reber, 1982/1988 (Syah, 2009:170) mendefinisikan lupa
sebagai ketidakmampuan mengenal atau mengingat sesuatu yang pernah dipelajari
atau dialami. Dengan demikian, lupa bukanlah peristiwa hilangnya item informasi
dan pengetahuan dari akal atau ingatan.
Marliany
(2006:217) menjelaskan bahwa lupa dapat dibagi dua jika dilihat dari
sebab-sebabnya, yaitu sebagai berikut:
1.
Lupa
karena hilangnya daya ingat tanpa sengaja atau tidak menyadari bahwa informasi
kurang memperoleh perhatian.
2.
Lupa
karena disengaja.
Menurut
penelitian, anak-anak dengan hambatan belajar seringkali kesulitan dalam
mengingat fakta, instruksi dan aturan. Swanson, dkk (Smith, 2012:81-82) menemukan
bahwa dengan melakukan test terhadap kemampuan memori anak, mereka bisa
membedakan antara siswa yang mempunyai hambatan belajar dan yang tidak.
Berkurangnya fungsi memori pada siswa yang mengalami hambatan belajar berkaitan
dengan tidak adanya strategi memori yang efektif.
Menurut Soemanto (2006:29) dalam hal
mengingat, orang sering mengalami kesulitan yang disebabkan karena adanya “interferensi”. Interferensi merupakan hambatan ingatan atau belajar akibat masuknya bahan-bahan yang terdahulu. Kesan-kesan terdahulu
mengganggu usaha reproduksi kesan-kesan yang lebih baru.
Selain itu,
Soemanto (2006:30-31) juga menjelaskan bahwa dalam aktivitas ingatan sering
terjadi sangkutan aktivitas asosiasi yang erat hubungannya dengan masalah
tanggapan. Asosiasi dapat diartikan sebagai hubungan antar tanggapan.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat
disimpulkan bahwa ingatan dan lupa merupakan kegiatan yang memandang suatu hal
yang sama namun dari segi yang berbeda. Kesulitan yang dialami oleh seorang
peserta didik dalam mengingat materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru
dikarenakan adanya hambatan ingatan atau gangguan dari materi terdahulu dalam
usaha mereproduksi materi baru.
Menurut Nasution (2010:142) faktor yang
mempengaruhi ingatan sehingga lupa, yaitu:
1.
Jumlah
hal yang dipelajari dalam waktu tertentu.
2.
Adanya
kegiatan-kegiatan lain sesudah belajar yang mengganggu apa yang diingat atau
informasi yang diingat.
3.
Waktu
yang lewat setelah belangsungnya belajar yang mengandung kegiatan yang
mengganggu.
Berdasarkan
penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa lupa akan lebih cepat terjadi pada
waktu jaga (ada aktivitas) apabila dibandingkan dengan waktu tidur (tidak ada
aktivitas).
Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Menurut Lehman, 1979
(Yusuf, 2007:83) penelitian deskriptif merupakan salah satu jenis penelitian
yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
fakta-fakta dan sifat populasi tertentu, atau mencoba menggambarkan fenomena
secara detail.
Adapun tempat atau lokasi untuk
melaksanakan penelitian adalah SMA Kartika I-5 Padang dengan populasi sebanyak
1118 peserta didik dan sampel setelah dihitung dengan menggunakan teknik stratified random sampling adalah 92
peserta didik. Data yang dikumpulkan dari peserta didik diperoleh dengan
menggunakan angket. Data dianalisis dengan menggunakan rumus teknik analisis
persentase (Zafri, 2000:83) sebagai berikut:
Keterangan
:
P = persentase
F = frekuensi
N = jumlah sampel
100
= jumlah angka mutlak
Untuk mempermudah penulis
menginterpretasikan data, peneliti memakai rumus rentangan skala yang
ditetapkan Mangkuatmodjo (2003:37), maka dicari
besarnya interval dengan rumus Kriterium
Sturgess sebagai berikut :
Keterangan
:
I = Interval
ST
= Skor Tertinggi Ideal
SR
= Skor Terendah Ideal
Rentang
Skor :
1.
≥ ST - I= Sangat Banyak
2.
ST – 2I < ST – I= Banyak
3.
ST – 3I < ST – 2I=Cukup Banyak
4.
ST – 4I < ST – 3I =
Sedikit
5.
≤ ST – 5I= Sangat Sedikit
Hasil dan Pembahasan
1.
Faktor
Penyebab Peserta Didik Lupa terhadap Materi Pelajaran yang Telah Diajarkan oleh
Guru pada Aspek Sikap dan Minat.
Berdasarkan data
yang diperoleh, dapat diketahui bahwa faktor penyebab peserta didik lupa
terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan dilihat dari subvariabel bagian
sikap dan minat belajar, ada 2 (2%) dari 92 peserta didik yang berada pada
kategori sedikit yang menjadikan sikap dan minat belajar sebagai penyebab
peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan. Hal ini
menandakan bahwa hanya sedikit peserta didik yang menjadikan perubahan sikap
dan minat sebagai faktor penyebab peserta didik lupa terhadap materi pelajaran
yang telah diajarkan. hasil temuan ini berbeda dengan pendapat Syah (2009:150)
menjelaskan bahwa:
Sikap positif
peserta didik terhadap guru dan materi pelajaran yang disampaikan akan
memberikan pertanda baik terhadap proses belajar peserta didik, sebaliknya
sikap negatif peserta didik terhadap guru dan materi pelajaran yang diberikan
diiringi dengan ketidak sukaan terhadap guru ataupun mata pelajaran dapat
menimbulkan kesulitan belajar terhadap peserta didik.
2.
Faktor
Penyebab Peserta Didik Lupa terhadap Materi Pelajaran yang Telah Diajarkan oleh
Guru pada Aspek Situasi Lingkungan Belajar Peserta didik.
Berdasarkan data
yang diperoleh, dapat diketahui bahwa faktor penyebab peserta didik lupa
terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan dilihat dari subvariabel situasi
lingkungan belajar peserta didik, ada 1 (1.1%) dari 92 orang peserta didik yang
menjadikan situasi lingkungan belajar menjadi penyebab peserta didik lupa
terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan. hal ini dapat menandakan bahwa
hanya sedikit peserta didik yang menjadikan perubahan situasi lingkungan
belajar sebagai faktor penyebab peserta didik lupa terhadap materi pelajaran
yang telah diajarkan. Hasil temuan ini
berbeda dengan yang disampaikan oleh Syah (2009:154):
Lingkungan
sekolah dapat mempengaruhi semangat belajar peserta didik. Selain itu, pada
lingkungan rumah seperti masyarakat, tetangga dan keluaga yang dapat
mempengaruhi aktivitas belajar peserta didik saat berada di rumah. Semua yang
termasuk pada lingkungan rumah dapa berpengaruh baik ataupun buruk terhadap
kegiatan belajar dan hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik.
3.
Faktor
Penyebab Peserta Didik Lupa terhadap Materi Pelajaran yang Telah Diajarkan oleh
Guru pada Aspek Tekanan terhadap Materi Pelajaran.
Berdasarkan
data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa faktor penyebab peserta didik lupa
terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan dilihat dari subvariabel tekanan
terhadap materi pelajaran, Ada 1 (1%) dari 92 peserta didik yang berada pada
kategori sedikit yang menjadikan tekanan terhadap materi pelajaran yang telah
diajarkan. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa hanya sedikit peserta
didik yang menjadikan perubahan situasi lingkungan belajar sebagai faktor
penyebab peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah
diajarkan. Hasil temuan ini berbeda
dengan yang disampaikan oleh Suyono & Hariyanto (2011:210), kegiatan yang
dilakukan oleh peserta didik saat guru menerangkan materi pelajaran
mencerminkan hasil belajar yang buruk seperti dengan sengaja memberikan
perhatian kepada hal-hal yang disenangi saat belajar sehingga mengabaikan
sebagian besar hal-hal penting saat belajar.
4.
Faktor
Penyebab Peserta Didik Lupa terhadap Materi Pelajaran yang Telah Diajarkan pada
Aspek Tidak Digunakannya Materi yang Telah Diajarkan.
Berdasarkan data
yang diperoleh, dapat diketahui bahwa faktor penyebab peserta didik lupa
terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan dilihat dari subvariabel tidak
dugunakannya materi yang telah diajarkan, 5 orang (5%) dari 92 peserta didik
yang berada pada kategori sedikit yang tidak mengulang materi pelajaran yang
telah diajarkan sehingga menjadi penyebab peserta didik lupa terhadap materi
pelajaran yang telah diajarkan.
Berdasarkan
penjelasan di atas, dapat diketahui
hanya sedikit peserta didik yang menjadikan perubahan situasi lingkungan
belajar sebagai faktor penyebab peserta didik lupa terhadap materi pelajaran
yang telah diajarkan. Hasil temuan ini
berbeda dengan yang disampaikan oleh Djiwandono (2006:161), dengan meninjau
kembali secara singkat pelajaran yang sudah dipelajari atau mendiskusikan
dengan teman mengenai kata kunci dari materi pelajaran dapat membantu peserta
didik dalam mengingat kembali materi pelajaran yang telah diajarkan. meninjau
kembali berarti peserta didik melakukan pengulangan atau mengulang pelajaran
yang telah diajarkan oleh guru, baik itu dengan teman-teman sekolah maupun
dengan menanyakan kembali kepada guru yang bersangkutan.
Kesimpulan dan Saran
1.
Faktor
penyebab peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan oleh
guru terkait dengan sikap dan minat belajar peserta didik, hanya sedikit
peserta didik yang menjadikan perubahan sikap dan minat belajar sebagai penyebab
peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru.
2.
Faktor
penyebab peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan
terkait dengan perubahan situasi lingkungan belajar peserta didik, hanya
sedikit peserta didik yang menjadikan perubahan situasi lingkungan belajar
sebagai penyebab peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah
diajarkan oleh guru.
3.
Faktor
penyebab peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan oleh
guru terkait dengan tekanan terhadap materi pelajaran, hanya sedikit peserta
didik yang menjadikan tekanan terhadap materi pelajaran sebagai penyebab
peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru.
4.
Faktor
penyebab peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan oleh
guru terkait dengan tidak digunakannya materi yang telah diajarkan, hanya
sedikit peserta didik yang menjadikan tidak digunakannya materi pelajaran
sebagai penyebab peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah
diajarkan oleh guru.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dikemukakan pada bagian terdahulu, berikut dikemukakan beberapa saran untuk:
1.
Peserta
Didik: agar dapat memperbaiki cara belajar dan sikap selama belajar di sekolah
dan di rumah. Selain itu, sebaiknya peserta didik memperbanyak waktu untuk
mengulang materi pelajaran baik di rumah maupun di sekolah dan tidak melakukan
kegiatan lain pada saat guru memberikan penjelasan mengenai materi pelajaran
2.
Guru
Bimbingan dan Konseling: agar dapat memberikan berbagai informasi kepada
peserta didik baik informasi mengenai cara belajar maupun informasi lainnyayang
dapat membantu peserta didik agar dapat menciptakan suasana belajar yang baik
dan kondusif. Selain itu, diharapkan agar Guru BK mengadakan diagnosis terhadap
peserta didik yang mengalami lupa terhadap materi pelajaran yang telah
diajarkan.
3.
Guru
Mata Pelajaran: agar guru dapat memperbaiki cara mengajar, metode mengajar dan
strategi mengajar yang dapat menarik perhatian peserta didik sehingga peserta
didik mudah mengingat materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru mata
pelajaran.
4.
Kepala
Sekolah: agar kepala sekolah dapat menyediakan fasilitas yang dapat menunjang
guru dalam mengajar seperti adanya fasilitas alat peraga, dan alat laboratorium
yang bagus sehingga media yang digunakan guru dalam mengajar dapat mempermudah
peserta didik untuk mengingat materi pelajaran yang diajarkan.
5.
Peneliti
selanjutnya: peneliti merekomendasikan
agar meneliti tentang faktor-faktor lain yang menyebabkan peserta didik lupa
terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru.
Kepustakaan
Djiwandono,
Sri Esti. W. 2006. Psikologi Pendidikan
(edisi revisi). Jakarta; Grasindo.
Mangkuatmodjo,
Soegyarto. 2003. Pengantar Statistik.
Jakarta; Rineka Cipta.
Marliany,
Rosleny. 2010. Psikologi Umum.
Bandung; Pustaka Setia.
Nasution.
2010. Berbagai Pendekatan dalam Proses
Belajar & Mengajar. Jakarta; Bumi Aksara.
Smith, David. D. 2012. Sekolah Inklusi. Bandung; Nuansa.
Soemanto,
W. 2006. Psikologi
Pendidikan: Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan. Jakarta; Rineka Cipta.
Suyono
dan Hariyono. 2011. Belajar dan
Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar. Bandung; Remaja Rodakarya.
Syah,
Muhibbin. 2009. Psikologi Belajar.
Jakarta; Rajawali Pers.
Yusuf, A. Muri. 2007. Metodologi Penelitian. Padang; UNP Press.
Zafri.
2000. Metode Penelitian Pendidikan.
Padang; FIS UNP.