BAB II
PEMBAHASAN
RANCANGAN PENELITIAN KUALITATIF DAN
KUANTITATIF
2.1. Pengertian Rancangan Penelitian
Desain adalah
sebuah istilah yang diambil dari kata “design” yang berarti perencanaan
atau rancangan. Ia juga bisa diartikan dengan persiapan. Dalam
paradigma penelitian, desain dapat diistilahkan sebagai semua proses yang
diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam
pengertian yang lebih sempit, desain penelitian hanya mengenai pengumpulan dan
analisis data saja.
Pada dasarnya desain hanya berfungsi
sebagai fasilitas bagi tujuan penelitian dan bersifat prosedural. Oleh karena
itu, ia ditentukan oleh masalah penelitian, dan bukan sebaliknya. Karena tujuan
penelitian bervariasi, maka desain penelitian yang sesuai untuk mencapai tujuan
tersebut juga bervariasi.
Lincoln
dan Guba (1985:226) mendefinisikan rancangan penelitian sebagi usaha
merencanakan kemungkinan-kemungkinan tertentu secara luas tanpa menunjukkan
secara pasti apa yang akan dikerjakan dalam hubungan dengan unsur
masing-masing.
Desain
penelitian menurut Mc Millan dalam Ibnu Hadjar (1999:102) adalah rencana dan
struktur penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti empiris dalam
menjawab pertanyaan penelitian. Dalam penelitian eksperimental, desain
penelitian disebut desain eksperimental. Desain eksperimen dirancang sedemikian
rupa guna meningkatkan validitas internal maupun eksternal.
Secara
umum, Rancangan Penelitian adalah pokok-pokok perencanaan seluruh penelitian
yang tertuang dalam satu kesatuan naskah secara ringkas, jelas dan utuh. Rancangan
penelitian dibuat dengan tujuan agar pelaksanaan penelitian dapat dijalankan
dengan baik , benar dan lancar.
2.2. Rancangan Penelitian Kualitatif
Pada penelitian kualitatif, bentuk
desain penelitian dimungkinkan bervariasikarena sesuai dengan bentuk alami
penelitian kualitatif itu sendiri yang mempunyaisifat emergent dimana phenomena
muncul sesuai dengan prinsip alami yaitu pehenomena apa adanya sesuai
dengan yang dijumpai oleh seorang peneliti dalam proses penelitian
dilapangan.
Penelitian kualitatif dapat dipandang
juga sebagai penelitian partisipatif yangdesain penelitiannya memiliki sifat
fleksibel atau dimungkinkan untuk diubah gunamenyesuaikan dari rencana yang
telah dibuat, dengan gejala yang ada pada tempat penelitian yang
sebenarnya. Oleh karena seorang peneliti belum mengetahui tentangresponden dan
apa yang akan ditanyakan kepada mereka, maka merekadiperbolehkan melakukan
perubahan. Sedangkan posisi perencanaan sebelum penelititerjun dilapangan
adalah untuk meyakinkan bahwa mereka mengetahuai kegiatanminimal apa yang perlu
dilakukan di lapangan.
Berdasarkan desain penelitian yang
disusun, penelitian kualitatif dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu :
1. Desain
penelitian kualitatif non standar
Desain
penelitian dalam paradigma positivistik kuantitatif bersifat terstandar,
artinya ada aturan yang sama yang harus dipenuhi oleh peneliti untuk mengadakan
penelitian dalam bidang apapun juga. Pelaksanaan penelitian dimulai dari adanya
masalah, membatasi obyek penelitian, mencari teori dan hasil penelitian yang
relevan, mendesain metode penelitian, mengumpulkan data, menganalisis data,
membuat kesimpulan, ada yang menambah dengan implikasi, saran dan atau
rekomendasi. Sebelum data diolah, perlu diuji terlebih dulu validitas dan
reliabilitasnya, baik dari segi konstrak teori, isi maupun empiriknya.
Sistematika
penulisan sudah terstandar, yaitu:
a. Bab
I. Pendahuluan (latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan/batasan
masalah, dst.).
b. Bab
II. Kajian teori atau kajian pustaka (kajian teori yang sesuai dengan masalah
yang diteliti, hasil penelitian yang relevan, kerangka pikir, hipotesis/pertanyaan
penelitian).
c. Bab
III. Metode penelitian (Desain, tempat dan waktu penelitian, populasi dan
sampel, variabel penelitian, instrumen dan teknik analisis data).
d. Bab
IV. Hasil penelitian.
e. Bab
V. Kesimpulan (ada yang menambah, implikasi, keterbatasan penelitian dan
saran).
Desain penelitian kualitatif non standar
sebetulnya menggunakan standar seperti kuantitatif tetapi bersifat flesibel
(tidak kaku). Dengan kata lain model ini merupakan modifikasi dari model
penelitian paradigma positivistik kuantitatif dengan menyederhanakan
sistematika ataupun menyatukan bebarapa bagian dalam bab yang sama, misalnya
memasukkan metode penelitian dalam bab I . Desain penelitian kualitatif non
standar ini digunakan untuk penelitian kualitatif dalam paradigma positivistik
dan penelitian kualitatif dalam paradigma bahasa.
2. Desain
penelitian kualitatif tentative
Model
ini sama sekali berbeda dari model-model di atas. Desain penelitian terstandar
dan non standar disusun sebelum peneliti terjun ke lapangan dan dijadikan
sebagai acuan dalam mengadakan penelitian, sedangkan desain penelitian tentatif
disusun sebelum ke lapangan juga tetapi setelah peneliti memasuki lapangan
penelitian, desain penelitian dapat berubah-ubah untuk menyesuaikan dengan
kondisi realitas lapangan yang dihadapi. Acuan pelaksanaan penelitian tidak
sepenuhnya tergantung pada desain yang telah disusun sebelumnya, tetapi lebih
memperhatikan kondisi realitas yang dihadapi.
Dalam
desain penelitian terstandar maupun non standar dapat dibakukan dengan
istilah-istilah: masalah, kerangka teori, metode penelitian, analisis dan
kesimpulan dan lainnya. Model tentatif menggunakan dasar sistematika yang
berbeda. Sistematika model ini unit-unitnya atau bab-babnya disesuaikan dengan
sistematika substantif obyeknya.
2.3. Rancangan Penelitian Kuantitatif
Pada dasarnya perbedaan antara desain
penelitian kualitatif dan kuantitatif adalah pada keleluasaan peneliti
dalam menjalankan rancangan penelitiannya, jika pada penelitian kualitatif
peneliti memiliki kebebasan dalam menentukan langkah dalam proses
penelitiannya(tak terikat oleh rencana awal) maka pada penelitian kuantitatif
yang terjadi adalahsebaliknya, peneliti harus mengikuti seluruh rancangan yang
sejak awal telah dibuat.
Penelitian kuantitatif juga pada
umumnya ingin mencari tahu hubungan 2 variabel atau lebih yang telah dijelaskan
terlebih dahulu hakikatnya menurut teori yang dijadikan landasan, sedangkan
penelitian kualitatif lebih kepada mencari penjelasan atas suatu hal
yang belum dijelaskan secara eksplisit dalam teori manapun, sehingga
peneliti tak menjadikanteori manapun sebagai landasan baku penelitiannya.Selain
pada hal-hal tersebut pada dasarnya Desain penelitian kualitatif dan
kuantitaif cenderung sama dalam hal strukturnya, namun secara teknis
pelaksanaan terdapat beberapa perbedaan terutama dalam hal metode penelitiannya.
Dua hal yang biasa dilakukan
peneliti yang menyusun desain penelitian kuantitatif yang di dasarkan pada
positivism. Dua hal tersebut adalah :
1. Prosedur
baku penelitian kuantitatif
a. Langkah
pertama : Muncul dan tumbuhnya minat peneliti terhadap masalah. Dalam langkah
ini peneliti tertarik dan termotivasi untuk mempelajari dan meneliti masalah
tertentu. Pada awalnya masalah itu mungkin masih bersifat umum serta masih
campur-aduk. Pada langkah ini peneliti biasanya melakukan dua hal yaitu
menetapkan audiens dan menelusuri kepustakaan yang relevan.
b. Langkah
kedua : perumusan masalah. Masalah yang masih berupa masalah utama kemudian
diuraikan dan dirinci kedalam sejumlah submasalah. Masalah dan sub masalah itu
acapkali menghasilkan hipotesis utama yang lebih lanjut dijabarkan ke dalam
sub-sub hipotesis.
c. Langkah
ketiga : memilih metode penelitian. Peneliti harus dapat memilih dan menentukan
metode mana yang tepat sehingga sesuai dengan masalah yang akan dipecahkannya.
Metode yang digunakan ini harus sah (valid).
d. Langkah
keempat : menentukan populasi dan menetapkan sampel. Sebelum melakukan
penelitian dilapangan peneliti harus menentukan populasi dan sampel
representatif mana yang terpilih dan dipergunakan dalam penelitiannya.
e. Langkah
kelima : mengembangkan instrumen penelitian. Setelah mengetahui tujuan,
masalah, populasi, dan sampel penelitian yang tepat, peneliti siap untuk
mengembangkan instrumen penelitian yang memilki validitas konstruk.
f. Langkah
keenam : memasuki lapangan penelitian. Apabila ujicoba, evaluasi, dan
penyempurnaan instrumen telah memuaskan maka peneliti kemudian terjun ke
lapangan penelitian dan mulai menghimpun data yang diperlukan.
g. Langkah
terakhir : menyusun laporan. Penyusunan laporan biasanya mengikuti format baku
yang sangat lazim untuk penelitian kuantitatif. Dalam tahapan ini peneliti
perlu meninjau ulang seluruh proses dan temuan penelitian.
2. Teknik
untuk Mengurangi Kesalahan
Mendesain penelitian kuantitatif penting untuk
mempertimbangkan siapakah yang akan dinilai (subjek), dengan apa mereka akan
dinilai (instrumen), bagaimana cara mereka akan dinilai (prosedur untuk
penghimpunan data). Beberapa teknik untuk mengurangi kesalahan (error) dalam
penelitian kuantitatif yaitu :
a. Randomisasi
subjek diperlukan baik dalam pemilihan subyek dari suatu populasi yang lebih
besar, atau dalam menentukan subyek-subyek untuk kelompok-kelompok investigasi
pengaruh sebuah variable atas lainnya.
b. Mempertahankan
kondisi-kondisi konstan, membangun kondisi-kondisi kedalam desain sebagai
variabel-variabel indepenen, dan membuat penyesuaian statistik. Perlu mendapat
tekanan kuat, bahwa dalam kajian kuantitatif, kontrol terhadap variabel asing
(extraneous variables) merupakan sesuatu yang esensial. Peneliti harus terus
menerus memeriksa faktor-faktor (variabel-variabel asing) yang dapat
mempengaruhi hasil atau kondisi kajian. Oleh sebab itu, segala variabel asing
harus diasingkan.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Desain
pada dasarnya merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan matang
tentang hal-hal yang akan dilakukan. Ia merupakan landasan berpijak, serta
dapat pula dijadikan dasar penilaian, baik oleh peneliti itu sendiri maupun
orang lain terhadap kegiatan penelitian.
Desain
sangat penting untuk mendapatkan perhatian dari peneliti karena ia menentukan
bagaimana data harus dianalisis serta bagaimana hasilnya diinterpretasikan.
Bagi suatu penelitian (baik kualitatif dan kuantitatif), desain penelitian
sangatlah penting karena desain memuat strategi, cara, atau langkah-langkah
yang akan ditempuh oleh peneliti dalam menjelajahi “medan penelitian”nya.
3.2.
Saran
Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebaik mungkin untuk menjadi bahan tambahan pada mata kuliah metodologi
penelitian serta dapat menjadi petunjuk dalam melakukann penelitian nantinya.
DAFTAR PUSTAKA
Siti
Nurhidayatul. 2012. Desain Peneitian Kualitatif dan Kuantitatif. http://www.sitinurhidayatul.com. Senin, 25 Juni 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar