Rabu, 30 Juli 2014

jurnal



FAKTOR PENYEBAB PESERTA DIDIK LUPA TERHADAP
MATERI PELAJARAN YANG TELAH DIAJARKAN OLEH GURU
DI SMA KARTIKA I-5 PADANG
Oleh:
Mira Seplita Sari
Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat, miraseplita92@gmail.com
ABSTRACT
The background of this research because of there are many students forget for the lesson of material that teached by teacher. Then the purpose of this research is to describe the couse of factor the student forget to the lesson of material that teached by teacher. It see from the changes of their attitude and interest, the changes of the environment situation learns of students, pressure on existing subject material, and thy are not use the material that given by teacher. This research is Descriptive Cuantitative research with population all of student in Senior High School Kartika I-5 Padang, it is amount 1118 students. Sampling used Stratified Random Sampling the number 92 students. The instrument used is questionnaire. Data of analisis used percentage formula and determination of the interval using formulation of criterion sturgess. Based on the research result, the factor changes in attitudes and interests serve the cause of forgetting by 2% students. The factor changes of the environment situation learns serve the cause of forgetting by 1,1% students. The factor of the pressure on existing subject material serve the cause of forgetting by 1% students and the factor that student are not used the material lesson serve the cause of forgetting by 5% students.
Key words: the cause of forget factor.

Pendahuluan
Selama proses belajar mengajar, peserta didik menyimpan segala informasi atau materi pelajaran yang diajarkan oleh guru di dalam ingatan agar nantinya dapat dipergunakan kembali setelah kegiatan belajar di sekolah berakhir, seperti pada saat belajar atau mengerjakan tugas di rumah, peserta didik akan menggali kembali ingatannya mengenai materi pelajaran yang telah diajarkan di sekolah agar menyelesaikan tugasnya di rumah ataupun pada saat ujian. Menggali kembali ingatan tidak menutup kemungkinan peserta didik mengalami kesulitan untuk mengingat materi pelajaran yang telah diajarkan tersebut. Peristiwa yang dialami oleh peserta didik ini dapat dikatakan sebagai peristiwa lupa dalam belajar. Menurut Syah (2009:170) lupa merupakan peristiwa hilangnya kemampuan untuk menyebutkan atau memproduksi kembali apa yang sebelumnya telah dipelajari.
Berdasarkan pengalaman sehari-hari, ada kesan seakan-akan apa yang dialami dan dipelajari tidak seluruhnya tersimpan dalam akal manusia. Sering terjadi apa yang telah dipelajari dengan tekun justru sukar diingat kembali dan mudah dilupakan.
Peristiwa lupa dalam belajar ini dapat terjadi dikarenakan berbagai faktor. Menurut Syah (2009:170-173) faktor penyebab lupa tersebut, yaitu:
1.       Gangguan konflik antara item-item informasi atau materi yang ada dalam sistem memori peserta didik.
2.       Adanya tekanan terhadap materi yang telah ada baik sengaja ataupun tidak. Penekanan ini terjadi karena beberapa kemungkinan, yaitu:
a.     Karena materi yang diterima peserta didik kurang menyenangkan, sehingga peserta didik dengan sengaja menekannya hingga ke alam ketidaksadaran.
b.     Karena materi yang baru secara otomatis menekan materi yang telah ada, jadi sama dengan fenomena retroaktif.
c.     Karena materi yang akan diingat kembali ditekan ke alam bawah sadar dengan sendirinya karena tidak pernah digunakan.
3.       Perubahan situasi lingkungan antara waktu belajar dengan waktu mengingat kembali.
4.       Perubahan sikap dan minat terhadap proses situasi belajar tertentu.
5.       Materi pelajaran yang telah dikuasai tidak pernah digunakan atau dihafal oleh peserta didik.
6.       Perubahan syaraf otak.
Pada saat peneliti melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling (PPLBK) Kependidikan dan Sekolah, Sekitar 10 orang peserta didik juga mengatakan bahwa peserta didik mudah lupa dengan materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru beberapa hari yang lalu. Bahkan materi pelajaran yang baru dipelajari di sekolah, sulit diingat oleh peserta didik pada saat belajar di rumah. Selain lupa terhadap materi pelajaran, peserta didik juga mudah lupa terhadap pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru mata pelajaran, sehingga ada peserta didik yang mengerjakan pekerjaan rumahnya di sekolah dengan menyalin tugas atau pekerjaan rumah temannya.
Selain itu, selama proses belajar mengajar di kelas terlihat bahwa situasi dan kondisi belajar di kelas tidak kondusif. Ada peserta didik yang izin keluar kelas dan duduk di kantin pada saat guru menerangkan materi pelajaran. Ada juga peserta didik yang ribut dan berbicara saat belajar sehingga mengganggu konsentrasi belajar peserta didik lainnya. Bahkan ada peserta didik yang bermain handphone saat guru menerangkan materi pelajaran sehingga peserta didik tidak fokus terhadap materi pelajaran yang diajarkan oleh guru. Situasi belajar yang tidak kondusif ini menyebabkan peserta didik tidak begitu memahami materi pelajaran yang diajarkan oleh guru sehingga pada saat mengerjakan tugas di rumah, peserta didik sulit mengingat materi yang diajarkan tersebut. Ada guru yang menggunakan metode ceramah dan tidak menggunakan media belajar yang menarik.
Berdasarkan pengalaman dan fenomena yang peneliti temukan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Faktor penyebab peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru di SMA Kartika I-5 Padang”.
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah 1) faktor penyebab peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru terkait dengan sikap dan minat belajar peserta didik, 2) faktor penyebab peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru terkait dengan perubahan situasi lingkungan belajar peserta didik, 3) faktor penyebab peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru terkait dengan tekanan terhadap materi pelajaran. 4) faktor penyebab peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru terkait dengan tidak digunakannya materi yang telah diajarkan.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan : 1) faktor penyebab peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru terkait dengan sikap dan minat belajar peserta didik. 2) faktor penyebab peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru terkait dengan perubahan situasi lingkungan belajar peserta didik, 3) faktor penyebab peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru terkait dengan tekanan terhadap materi pelajaran, 4) faktor penyebab peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru terkait dengan tidak digunakannya materi yang telah diajarkan.
Adapun rumusan masalah penelitian ini yaitu: “Faktor apa saja yang menyebabkan peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru di SMA Kartika I-5 Padang?”.
Secara sederhana, Gulo dan Reber, 1982/1988 (Syah, 2009:170) mendefinisikan lupa sebagai ketidakmampuan mengenal atau mengingat sesuatu yang pernah dipelajari atau dialami. Dengan demikian, lupa bukanlah peristiwa hilangnya item informasi dan pengetahuan dari akal atau ingatan.
Marliany (2006:217) menjelaskan bahwa lupa dapat dibagi dua jika dilihat dari sebab-sebabnya, yaitu sebagai berikut:
1.     Lupa karena hilangnya daya ingat tanpa sengaja atau tidak menyadari bahwa informasi kurang memperoleh perhatian.
2.     Lupa karena disengaja.
Menurut penelitian, anak-anak dengan hambatan belajar seringkali kesulitan dalam mengingat fakta, instruksi dan aturan. Swanson, dkk (Smith, 2012:81-82) menemukan bahwa dengan melakukan test terhadap kemampuan memori anak, mereka bisa membedakan antara siswa yang mempunyai hambatan belajar dan yang tidak. Berkurangnya fungsi memori pada siswa yang mengalami hambatan belajar berkaitan dengan tidak adanya strategi memori yang efektif.
Menurut Soemanto (2006:29) dalam hal mengingat, orang sering mengalami kesulitan yang disebabkan karena adanya “interferensi”. Interferensi merupakan hambatan ingatan atau belajar akibat masuknya bahan-bahan yang terdahulu. Kesan-kesan terdahulu mengganggu usaha reproduksi kesan-kesan yang lebih baru.
Selain itu, Soemanto (2006:30-31) juga menjelaskan bahwa dalam aktivitas ingatan sering terjadi sangkutan aktivitas asosiasi yang erat hubungannya dengan masalah tanggapan. Asosiasi dapat diartikan sebagai hubungan antar tanggapan.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa ingatan dan lupa merupakan kegiatan yang memandang suatu hal yang sama namun dari segi yang berbeda. Kesulitan yang dialami oleh seorang peserta didik dalam mengingat materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru dikarenakan adanya hambatan ingatan atau gangguan dari materi terdahulu dalam usaha mereproduksi materi baru.
Menurut Nasution (2010:142) faktor yang mempengaruhi ingatan sehingga lupa, yaitu:
1.       Jumlah hal yang dipelajari dalam waktu tertentu.
2.       Adanya kegiatan-kegiatan lain sesudah belajar yang mengganggu apa yang diingat atau informasi yang diingat.
3.       Waktu yang lewat setelah belangsungnya belajar yang mengandung kegiatan yang mengganggu.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa lupa akan lebih cepat terjadi pada waktu jaga (ada aktivitas) apabila dibandingkan dengan waktu tidur (tidak ada aktivitas).
Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Menurut Lehman, 1979 (Yusuf, 2007:83) penelitian deskriptif merupakan salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi tertentu, atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail.
Adapun tempat atau lokasi untuk melaksanakan penelitian adalah SMA Kartika I-5 Padang dengan populasi sebanyak 1118 peserta didik dan sampel setelah dihitung dengan menggunakan teknik stratified random sampling adalah 92 peserta didik. Data yang dikumpulkan dari peserta didik diperoleh dengan menggunakan angket. Data dianalisis dengan menggunakan rumus teknik analisis persentase (Zafri, 2000:83) sebagai berikut:
Keterangan :
P = persentase
F = frekuensi
N = jumlah sampel
100 = jumlah angka mutlak

Untuk mempermudah penulis menginterpretasikan data, peneliti memakai rumus rentangan skala yang ditetapkan Mangkuatmodjo (2003:37), maka dicari besarnya interval dengan rumus Kriterium Sturgess sebagai berikut :
Keterangan :
I              = Interval
ST           = Skor Tertinggi Ideal
SR           = Skor Terendah Ideal

Rentang Skor :
1.       ≥ ST - I= Sangat Banyak
2.       ST – 2I < ST – I= Banyak
3.       ST – 3I < ST – 2I=Cukup Banyak
4.       ST – 4I   < ST – 3I       = Sedikit
5.       ≤ ST – 5I= Sangat Sedikit

Hasil dan Pembahasan
1.     Faktor Penyebab Peserta Didik Lupa terhadap Materi Pelajaran yang Telah Diajarkan oleh Guru pada Aspek Sikap dan Minat.
Berdasarkan data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa faktor penyebab peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan dilihat dari subvariabel bagian sikap dan minat belajar, ada 2 (2%) dari 92 peserta didik yang berada pada kategori sedikit yang menjadikan sikap dan minat belajar sebagai penyebab peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan. Hal ini menandakan bahwa hanya sedikit peserta didik yang menjadikan perubahan sikap dan minat sebagai faktor penyebab peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan. hasil temuan ini berbeda dengan pendapat Syah (2009:150) menjelaskan bahwa:
Sikap positif peserta didik terhadap guru dan materi pelajaran yang disampaikan akan memberikan pertanda baik terhadap proses belajar peserta didik, sebaliknya sikap negatif peserta didik terhadap guru dan materi pelajaran yang diberikan diiringi dengan ketidak sukaan terhadap guru ataupun mata pelajaran dapat menimbulkan kesulitan belajar terhadap peserta didik.
2.     Faktor Penyebab Peserta Didik Lupa terhadap Materi Pelajaran yang Telah Diajarkan oleh Guru pada Aspek Situasi Lingkungan Belajar Peserta didik.
Berdasarkan data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa faktor penyebab peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan dilihat dari subvariabel situasi lingkungan belajar peserta didik, ada 1 (1.1%) dari 92 orang peserta didik yang menjadikan situasi lingkungan belajar menjadi penyebab peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan. hal ini dapat menandakan bahwa hanya sedikit peserta didik yang menjadikan perubahan situasi lingkungan belajar sebagai faktor penyebab peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan.  Hasil temuan ini berbeda dengan yang disampaikan oleh Syah (2009:154):
Lingkungan sekolah dapat mempengaruhi semangat belajar peserta didik. Selain itu, pada lingkungan rumah seperti masyarakat, tetangga dan keluaga yang dapat mempengaruhi aktivitas belajar peserta didik saat berada di rumah. Semua yang termasuk pada lingkungan rumah dapa berpengaruh baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik.
3.     Faktor Penyebab Peserta Didik Lupa terhadap Materi Pelajaran yang Telah Diajarkan oleh Guru pada Aspek Tekanan terhadap Materi Pelajaran.
Berdasarkan data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa faktor penyebab peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan dilihat dari subvariabel tekanan terhadap materi pelajaran, Ada 1 (1%) dari 92 peserta didik yang berada pada kategori sedikit yang menjadikan tekanan terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa hanya sedikit peserta didik yang menjadikan perubahan situasi lingkungan belajar sebagai faktor penyebab peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan.  Hasil temuan ini berbeda dengan yang disampaikan oleh Suyono & Hariyanto (2011:210), kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik saat guru menerangkan materi pelajaran mencerminkan hasil belajar yang buruk seperti dengan sengaja memberikan perhatian kepada hal-hal yang disenangi saat belajar sehingga mengabaikan sebagian besar hal-hal penting saat belajar.
4.     Faktor Penyebab Peserta Didik Lupa terhadap Materi Pelajaran yang Telah Diajarkan pada Aspek Tidak Digunakannya Materi yang Telah Diajarkan.
Berdasarkan data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa faktor penyebab peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan dilihat dari subvariabel tidak dugunakannya materi yang telah diajarkan, 5 orang (5%) dari 92 peserta didik yang berada pada kategori sedikit yang tidak mengulang materi pelajaran yang telah diajarkan sehingga menjadi penyebab peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan.
Berdasarkan penjelasan  di atas, dapat diketahui hanya sedikit peserta didik yang menjadikan perubahan situasi lingkungan belajar sebagai faktor penyebab peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan.  Hasil temuan ini berbeda dengan yang disampaikan oleh Djiwandono (2006:161), dengan meninjau kembali secara singkat pelajaran yang sudah dipelajari atau mendiskusikan dengan teman mengenai kata kunci dari materi pelajaran dapat membantu peserta didik dalam mengingat kembali materi pelajaran yang telah diajarkan. meninjau kembali berarti peserta didik melakukan pengulangan atau mengulang pelajaran yang telah diajarkan oleh guru, baik itu dengan teman-teman sekolah maupun dengan menanyakan kembali kepada guru yang bersangkutan.


Kesimpulan dan Saran
1.     Faktor penyebab peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru terkait dengan sikap dan minat belajar peserta didik, hanya sedikit peserta didik yang menjadikan perubahan sikap dan minat belajar sebagai penyebab peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru.
2.     Faktor penyebab peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan terkait dengan perubahan situasi lingkungan belajar peserta didik, hanya sedikit peserta didik yang menjadikan perubahan situasi lingkungan belajar sebagai penyebab peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru.
3.     Faktor penyebab peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru terkait dengan tekanan terhadap materi pelajaran, hanya sedikit peserta didik yang menjadikan tekanan terhadap materi pelajaran sebagai penyebab peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru.
4.     Faktor penyebab peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru terkait dengan tidak digunakannya materi yang telah diajarkan, hanya sedikit peserta didik yang menjadikan tidak digunakannya materi pelajaran sebagai penyebab peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bagian terdahulu, berikut dikemukakan beberapa saran untuk:
1.     Peserta Didik: agar dapat memperbaiki cara belajar dan sikap selama belajar di sekolah dan di rumah. Selain itu, sebaiknya peserta didik memperbanyak waktu untuk mengulang materi pelajaran baik di rumah maupun di sekolah dan tidak melakukan kegiatan lain pada saat guru memberikan penjelasan mengenai materi pelajaran
2.     Guru Bimbingan dan Konseling: agar dapat memberikan berbagai informasi kepada peserta didik baik informasi mengenai cara belajar maupun informasi lainnyayang dapat membantu peserta didik agar dapat menciptakan suasana belajar yang baik dan kondusif. Selain itu, diharapkan agar Guru BK mengadakan diagnosis terhadap peserta didik yang mengalami lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan.
3.     Guru Mata Pelajaran: agar guru dapat memperbaiki cara mengajar, metode mengajar dan strategi mengajar yang dapat menarik perhatian peserta didik sehingga peserta didik mudah mengingat materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru mata pelajaran.
4.     Kepala Sekolah: agar kepala sekolah dapat menyediakan fasilitas yang dapat menunjang guru dalam mengajar seperti adanya fasilitas alat peraga, dan alat laboratorium yang bagus sehingga media yang digunakan guru dalam mengajar dapat mempermudah peserta didik untuk mengingat materi pelajaran yang diajarkan.
5.     Peneliti selanjutnya: peneliti  merekomendasikan agar meneliti tentang faktor-faktor lain yang menyebabkan peserta didik lupa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru.
Kepustakaan
Djiwandono, Sri Esti. W. 2006. Psikologi Pendidikan (edisi revisi). Jakarta; Grasindo.
Mangkuatmodjo, Soegyarto. 2003. Pengantar Statistik. Jakarta; Rineka Cipta.
Marliany, Rosleny. 2010. Psikologi Umum. Bandung; Pustaka Setia.
Nasution. 2010. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar. Jakarta; Bumi Aksara.
Smith, David. D. 2012. Sekolah Inklusi. Bandung; Nuansa.
Soemanto, W. 2006. Psikologi Pendidikan: Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan. Jakarta; Rineka Cipta.
Suyono dan Hariyono. 2011. Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar. Bandung; Remaja Rodakarya.
Syah, Muhibbin. 2009. Psikologi Belajar. Jakarta; Rajawali Pers.
Yusuf, A. Muri. 2007. Metodologi Penelitian. Padang; UNP Press.
Zafri. 2000. Metode Penelitian Pendidikan. Padang; FIS UNP.