PERSAMAAN DAN PERBEDAAN
ANTARA AKHLAK DENGAN BUDI PEKERTI
2.1. Pengertian Akhlak
Kata akhlak merupakan bentuk jamak dari khuluk, berasal dari
bahasa arab, yang berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat. Secara etimologi
akhlak berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara
sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik. Kata akhlak jika diartikan
sebagai perangai, maka memiliki arti yang lebih dalam karena telah menjadi
sifat dan watak. Sifat dan watak yang telah melekat pada diri pribadi maka
menjadi kepribadian. Pembentukan perangai kearah lebih baik atau buruk,
ditentukan oleh factor dari dalam diri sendiri maupun dari luar/lingkungan (http://theperspectiveofanthropology.wordpress.com).
Menurut
Al Ghazali akhlak adalah sifat yang melekat dalam jiwa seseorang yang
menjadikan ia dengan mudah tanpa banyak pertimbangan lagi. Sedangkan sebagaian
ulama yang lain mengatakan akhlak itu adalah suatu sifat yang tertanam didalam
jiwa seseorang dan sifat itu akan timbul disetiap ia bertindak tanpa merasa
sulit (timbul dengan mudah) karena sudah menjadi budaya sehari-hari. Defenisi
akhlak secara substansi tampak saling melengkapi, dan darinya kita dapat
melihat lima ciri yang terdapat dalam perbuatan akhlak, yaitu :
1. Perbuatan akhlak adalah perbuatan
yang telah tertanam dalam jiwa seseorang, sehingga telah menjadi
kepribadiannya.
2. Perbuatan akhlak adalah perbuatan
yang dilakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran. Ini berarti bahwa saat
melakuakan sesuatu perbuatan, yang bersangkutan dalam keadaan tidak sadar,
hilang ingatan, tidur dan gila.
3. Bahwa perbuatan akhlak adalah
perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya, tanpa ada
paksaan atau tekanan dari luar. Perbuatan akhlak adalah perbutan yang dilakukan
atas dasar kemauan, pilihan dan keputusan yang bersangkutan. Bahwa ilmu akhlak
adalah ilmu yang membahas tentang perbuatan manusia yang dapat dinilai baik atau
buruk.
4. Bahwa perbuatan akhlak adalah
perbuatan yang dilakukan dengan sesunggunya, bukan main-main atau karena
bersandiwara. Kelima, sejalan dengan ciri yang keempat, perbuatan akhlak
(khususnya akhlak yang baik) adalah perbuatan yang dilakukan karena keikhlasan
semata-mata karena Allah, bukan karena dipuji orang atau karena ingin
mendapatkan suatu pujian.
1. Perbuatan yang baik atau buruk.
A. Akhlak
Terhadap Allah
1. Beribadah
kepada Allah,
2. Berzikir
kepada Allah,
3. Berdo’a
kepada Allah,
4. Tawakal
kepada Allah,
5. Tawaduk
kepada Allah, yaitu rendah hati di hadapan Allah.
B. Akhlak
Terhadap Manusia
1. Husnuzan.
Berasal dari lafal husnun ( baik ) dan Adhamu (Prasangka). Husnuzan berarti
prasangka, perkiraan, dugaan baik. Lawan kata husnuzan adalah suuzan yakni
berprasangka buruk terhadap seseorang.
2. Tawaduk
berarti rendah hati. Orang yang tawaduk berarti orang yang merendahkan diri
dalam pergaulan. Lawan kata tawaduk adalah takabur.
3. Tasamu
artinya sikap tenggang rasa, saling menghormati dan saling menghargai sesama
manusia.
4. Ta’awun
berarti tolong menolong, gotong royong, bantu membantu dengan sesama manusia.
C. Akhlak
Terhadap Lingkungan Hidup
Yang
dimaksud dengan lingkungan adalah segala sesuatu yang disekitar manusia, baik
binatang, tumbuh-tumbuhan maupun benda-benda yang tidak bernyawa.Pada dasarnya
akhlak yang diajarkan al-Qur'an terhadap lingkungan bersumber dari fungsi
manusia sebagai khalifah. Kekhalifahan menuntut adanya interaksi antara manusia
dengan sesamanya dan manusia terhadap alam. Kekhalifahan mengandung arti
pengayoman, pemeliharaan, serta bimbingan, agar setiap makhluk mencapai tujuan
penciptaanya.
Dalam
pandangan Islam, seseorang tidak dibenarkan mengambil buah sebelum matang, atau
memetik bunga sebelum mekar, karena hal ini berarti tidak memberi kesempatan
kepada makhluk untuk mencapai tujuan penciptaannya. Ini berarti manusia
dituntut mampu menghormati proses yang sedang berjalan, dan terhadap proses
yang sedang terjadi. Yang demikian mengantarkan manusia bertangung jawab,
sehingga ia tidak melakukan perusakan terhadap lingkungan harus dinilai sebagai
perusakan pada diri manusia itu sendiri.
Binatang,
tumbuh-tumbuhan dan benda-benda tak bernyawa semuanya di ciptakan oleh Allah
SWT, dan menjadi milik-Nya, serta kesemuanya memiliki ketergantungan
kepada-Nya. Keyakinan ini mengantarkan seorang muslim untuk menyadari bahwa
semunya adalah "umat" Tuhan yang harus diperlakukan secara wajar dan
baik.
2.2. Pengertian Budi Pekerti
Budi adalah yang ada pada manusia,
yang berhubungan dengan kesadaran, yang didorong oleh pemikiran, rasio atau
karakter. Pekerti adalah apa yang terlihat pada manusia karena didorong oleh
hati, yang disebut behavior.
Definisi Budi Pekerti dalam kamus
Bahasa Indonesia adalah tingkah laku, akhlak, dan perangai. Budi pekerti adalah
perpaduan dari hasil rasio dan rasa yang bermanifestasi pada karsa dan tingkah
laku manusia. Budi pekerti mengandung makna perilaku yang baik, bijaksana, dan
manusiawi. Budi pekerti di dorong oleh kekuatan rohani manusia yaitu, rasio,
rasa, dan karsa yang akhirnya muncul menjadi perilaku yang dapat terukur dan
menjadi kenyataan dalam kehidupan. Rasio memiliki kecenderungan kepada rasa
ingin tahu dan sikap logis manusia yang tidak mau menerima sesuatu yang
bersifat anlogis. Disamping unsur rasio, manusia juga memiliki unsur rasa. Rasa
memiliki kecenderungan pada keindahan yang terletak pada keharmonisan susuan
sesuatu; harmonis antara unsur jasmani dan rohani; harmonis antara cipta, rasa,
dan karsa; harmonis susunan keluarga; harmonis hubungan antar keluarga. Hal ini
tentunya akan menciptakan rasa nyaman dalam hati. Dari dua unsur tadi,
terbentuklah karsa. Karsa berarti kehendak atas suatu perbuatan. Pengertian ini
berbeda dengan keinginan. Keinginan disini berarti lebih mendekati pada senang
atau cinta yang terkadang berlawanan antara satu keinginan dengan keinginan
lainnya dari seseorang pada waktu yang sama, keinginan belum menuju pada
pelaksanaan. Sedangkan Kehendak atau kemauan adalah keinginan yang dipilih di
antara keinginan-keinginan yang banyak untuk dilaksanakan. Perbuatan yang dilakukan
dengan kesadaran dan kehendak dapat disebut sebagai budi pekerti. (http://theperspectiveofanthropology.wordpress.com).
Budi
pekerti yang dimaksud adalah penanaman dan pengembangan nilai, sikap dan
perilaku peserta didik sesuai dengan nilai-nilai budi pekerti luhur. Seperti:
sopan santun, berdisiplin, bertanggung jawab, ikhlas, jujur dan lain
sebagainya.
Budi pekerti
akan tampak pada raut wajah seseorang, watak, sikap, serta tindakan nyata
seseorang. Wajah adalah gambaran hati nurani. Wajah kita akan menjadi cermin budi pekerti kita. Maksudnya, setiap
yang tampak pada lahiriah, sebenarnya merupakan gambaran batin seseorang.
Budi adalah
alat batin yang merupakan perbaduan akal, keinginan dan perasaan untuk
menimbang hal-hal yang baik bdan buruk. Pekerti
merupakan cerminan batin. Dengan demikian dapat dinyatakan, budi pekerti itu
merupakan sikap dan perilaku (tingkah laku, termasuk ucapan-ucapan) yang
dilandasi oleh kegiatan berpikir atau olah batin. Tentu saja yang dimaksud
adalah proses berpikir yang sehat sehingga menghasilkan budi pekerti yang baik.
(http://wanpsikologi.blogspot.com)
2.3. Persamaan dan Perbedaan Akhlak dan
Budi Pekerti
Pengertian akhlak tidak dapat dipisahkan dari kata Budi
Pekerti, sebab keduanya memiliki makna yang sama. Baik budi pekerti maupun
akhlak mengandung makna yang ideal, tergantung pada pelaksanaan atau
penerapannya melalui tingkah laku yang mungkin positif, maupun negatif.
1. Dasar
penentuan atau standar ukuran baik dan buruk yang digunakannya. Standar baik
dan buruk akhlak berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah Rasul,
2. Standar
akhlak bersifat universal dan abadi.
3. Konsekuensinya,
akhlak bersifat mutlak,
Budi pekerti dan akhlak sebetulnya
bisa dikatakan sinonym, hanya saja akhlak berdasarkan hukum agama. Budi pekerti
merupakan kata majemuk yang terdiri dari kata Budi dan Pekerti.
Budi yang berarti adalah sebuah
tindakan yang dilakukan dengan sadar berdasarkan rasio yang bisa disebut dengan
karakter, dan sifat yang melekat pada diri manusia untuk hal yang sifatnya
positif. Sedangkan pekerti adalah tindakan yang melibatkan rasa dan bisa
terlihat oleh orang lain. Budi pekerti itu sendiri selalu dikaitkan dengan
tingkah laku manusia dan didorong oleh kekuatan yang terdapat di dalam hati
yaitu rasio.
Sedangkan Akhlak adalah tindakan dan
perbuatan manusia baik dan buruk yang dinilai dari hukum agama. Tiga pakar di
bidang akhlak yaitu Ibnu Miskawaih, Al Gazali, dan Ahmad Amin menyatakan bahwa
akhlak adalah perangai yang melekat pada diri seseorang yang dapat memunculkan
perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu. (Aginda, 2011: http://id.shvoong.com)
DAFTAR
PUSTAKA
Umam. 2012. Bab ii kelas x (akhlak, etika, moral dan budi pekerti). http://masumam23.blogspot.com.
November 2012.
Ibrahim Lubis, M.A. 2013. Pengertian Budi Pekerti. http://makalahmajannaii.blogspot.com.
Maret 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar