Senin, 16 April 2012

reliabilitas alat ukur


CARA-CARA MENGHITUNG BESARNYA RELIABILITAS
Reliabilitas adalah ketetapan suatu tes apabila diteskan kepada subyek yang sama. Untuk mengetahui ketetapan ini pada dasarnya dilihat kesejajaran hasil. Kriterium yang digunakan untuk mengetahui ketetapan ada yang berada di luar tes (consistency external) dan pada tes itu sendiri (consistency internal).
a.      Metode bentuk paralel (equivalent)
Tes paralel atau tes ekuivalen adalah dua buah tes yang mempunyai kesamaan tujuan, tingkat kesukaran dan susunan, tetapi butir-butir soalnya berbeda. Dalam menggunakan metode tes paralel ini, pengetesan harus menyiapkan dua buah tes, dan masing-masing dicobakan pada kelompok siswa yang sama. Oleh karena itu, ada orang yang menyebutkan sebagai doubletest-double-trial-method.
Penggunaan metode ini baik karena dihadapkan kepada dua macam tes sehingga tidak ada faktor “masih ingat soalnya” yang dalam evaluasi disebut adanya practice-effect dan carry-over effect, artinya ada faktor yang dibawa oleh pengikut tes karena sudah mengerjakan soal tersebut.
b.      Metode tes ulang (test-retest method)
Metode tes ulang dilakuka orang untuk menghindari penyusunan dua seri tes. Dalam menggunakan teknik atau metode ini pengetes hanya memiliki satu seri tes tetapi dicobakan dua kali. Oleh karena tesnya hanya satu dan dicobakan dua kali, maka metode ini dapat disebut dengan single-test-double-trial method. Kemudian hasil dari kedua kali tes tersebut dihitung korelasinya.
Pada umumnya, hasil tes yang kedua cenderung lebih baik dari pada hasil tes pertama. Hal ini tidak mengapa karena pengetes harus sadar akan adanya praktice effect dan carry over effect. Yang penting adalah adanya kesejajaran hasil atau ketetapan hasil yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi yang tinggi.



Contoh :
Siswa
Tes pertama
Tes kedua

Skor
Rangking
Skor
rangking
A
15
3
20
3
B
20
1
25
1
C
9
5
15
5
D
18
2
23
2
E
12
4
18
4
Walaupun nampaknya skornya naik, akan tetapi kenaikannya dialami oleh semua siswa.
Metode ini juga disebut self-correlation method korelasi diri sendiri) karena mengkorelasikan hasil dari tes yang sama.
c.       Metode belah dua atau split-half method
Kelemahan penggunaan metode dua-tes dua kali percobaan dan satu-tes dua kali percobaan diatasi dengan metode ketiga yaitu metode belah dua. Dalam menggunakan metode ini, pengetes hanya meggunakan sebuah tes dan dicobakan satu kali. Oleh karena itu disebut juga single test single trial method.
Berbeda dengan metode pertama dan kedua yang setelah diketemukan koefisien korelasi langsung ditafsirkan itulah koefisien reliabilitas, maka dengan metode ketiga ini tidak dapat demikian. Pada membelah dua dan mengkorelasikan dua belahan, baru diketahui reliabilitas separo tes. Untuk mengetahui reliabilitas seluruh tes, harus digunakan rumus Spearman-Brown sebagai berikut:
 
            Di mana :
                               = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes.
                                         = koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan
            Contoh :
            Korelasi antara belahan tes = 0,60
            Maka reliabilitas tes =  =  = 0,75
            Ada dua cara membelah butir soal, yaitu :
1.      Membelah atas item-item genap dan item-item ganjil yang selanjutnya disebut belahan genap dan ganjil.
2.      Membelah atas item-item awal dan item-item akhir yaitu sepro jumlah pada nomor-nomor akhir yang selanjutnya disebut belahan awal-akhir.
Contoh perhitungan reliabilitas dengan metode belah dua.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengadakan analisis butir soal yang lebih terkenal dengan nama analisis item. Item yang dapat dijawab dengan benar diberi skor 1 dan bagi yang salah diberi skor 0. Skor-skor untuk seluruh subyek dan seluruh item ini diterakan dalam tabel analisis sebagai berikut:
Tabel  : analisis item tes matemtika


Nomor item

1,3,5,7,9
2.4.6.8.10
1,2,3,4,5
6,7,8,9,10
No.
Nama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Skor total
gan-jil
gen-ap
Aw-al
Akh-ir
1
Hartati
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
8
5
3
3
5
2
Yoyok
0
0
1
0
1
0
0
1
1
1
5
3
2
2
3
3
Oktaf
0
1
0
0
0
1
0
1
0
1
4
0
4
1
3
4
Wendi
1
1
0
0
1
1
0
0
1
0
5
3
2
3
2
5
Diana
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
6
3
3
5
1
6
Paul
1
0
1
1
1
0
1
0
0
0
4
4
0
3
1
7
Susana
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
7
4
3
5
2
8
Helen
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
8
3
5
3
5

Penyajian contoh membelah di atas berarti bahwa perhitungan reliabilitas dilakukan dengan membelah dengan dua cara. Pembelahannya hanya memilih satu saja, untuk selanjutnya dihitung dengan korelasi product moment.

a.      Pembelahan ganjil-genap
Tabel persiapan perhitungan reliabilitas dengan belah dua genap ganjil adalah sebagai berikut:
No.
Nama
Item ganjil (1,3,5,7,9)
(X)
Item genap (2,4,6,8,10)
(Y)
1.
Hartati
5
3
2.
Yoyok
3
2
3.
Oktaf
0
4
4.
Wendi
3
2
5.
Diana
3
3
6.
Paul
4
0
7.
Susana
4
3
8.
Helen
3
5

            Kelanjutan dari tabel ini adalah menghitung dengan rumus korelasi product moment. Dengan menggunakan kalkulator diketahui bahwa: